Monday, 7 October 2013

Ramuan Cinta

ketika tangisan akan sendirian datang menghampiri membawa kan luka, ketika keterpurukan menghampiri membawa duka, ketika kebahagiaan membawakan tawa, ketika kepercayaan membawakan kepedulian, ketika sedikit harapan membawakan hikmat.

aku mencoba menerima semua itu, ketika buku harian ku sudah semakin penuh sedangkan masih banyak hal yang belum aku tulis dalam lebar kehidupanku, aku memutuskan untuk membuat suatu ramuan yang mebuat aku lebih cepat mengerti tentang arti hidup ini, maka dari itu aku mengambil sedikit pemberian dari tangisan yaitu luka, aku mengambil sedikit dari apa yang keterpurukan bawa yaitu duku, aku mengambil sedikit dari apa yang dibawa kebahagiaan yaitu tawa, aku mengambil sedikit dari apa yang dibawa kepercayaan yaitu kepedulian, dan aku mulai melakukan suatu percobaan.

sekali gagal, dua kali gagal, dan tiga kali gagal, aku sudah hampir putus asa, aku tidak dapat membuat ramuan untuk membuat hidupku lebih baik, aku memutuskan untuk berjalan keluar, melihat lingkungan sekitar. kekerasan masih terjadi dimana-mana, emosi meluap antar para pengendara kendaraan yang tidak mau mengalah, perdebatan antara suami dan istri didepan pintu yang tanpa mereka sadari membuat seorang anak kecil yang sedang memegang boneka itu menjadi menangis. tetapi sesampainya aku disudut jalan ku temukan sesuatu yang selama ini belum aku lihat, sepasang lelaki dan perempuan yang sudah lanjut usia sedang bercanda tawa riang disebuah temaat duduk gantung memandangi album foto yang sudah usang.

sepertinya mereka menyadari kehadirianku dan mereka tersenyum kepadaku. apa sebenarnya ini aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, kebahagiaan, CINTA, sepertinya aku pernah mendengar kata itu tetapi aku sudah tidak begitu ingat.

akhirnya aku kembali kerumah dan menambahkan sedikit CINTA yang aku temukan disudut jalan tadi keramuan yang sedang aku buat. dan ketika ramuan itu sudah jadi aku memcoba untuk meminumnya. dan ternyata itu berhasil membuat ramuan kehidupan, yaitu dengan mencampur sedikit luka, duka, tawa, kepedulian dan CINTA. kini aku merasa seluruh lembar kehidupanku telah terisi dan suatu saat nanti aku akan membacanya

No comments:

Post a Comment