Wednesday 5 February 2014

Perumpamaan Tentang Kantong Kulit Yang Lama Dan Yang Baru

Matius 9:14-17 - Disampaikan Oleh Pendeta Eric Chang
Fasal ini dalam Matius 9:14-17 merupakan suatu fasal yang sangat penting di dalam pengajaran Tuhan Yesus. Kepentingannya dapat dilihat dari kenyataan bahwa fasal ini diulang-ulangi di dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Mari kita membaca fasal ini:
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Di sini kita melihat bahwa beberapa dari murid-murid Yohanes datang kepada murid-murid Tuhan Yesus dan berkata, "Mengapa kami berpuasa, dan orang Farisi juga berpuasa, tetapi kamu tidak berpuasa?" Tuhan Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Berpuasa mengungkapkan dukacita karena dosa. Berpuasa juga berguna untuk mendisiplinkan diri terhadap dosa - yaitu, untuk melawan dosa di dalam kehidupan kita. Berpuasa itu sangat berguna, tetapi tidak pada waktu Tuhan Yesus sedang bersekutu dengan murid-murid-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Tetapi waktunya akan datang mempelai itu (Tuhan Yesus sendiri) diambil dari mereka (murid-murid-Nya) dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Dengan kata lain, Ia berkata, "Waktunya akan datang apabila Aku tidak lagi bersama mereka secara jasmani, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Kemudian Ia melanjutkan untuk berkata, "Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Kain yang baru belum pernah susut, karena itu apabila ditambalkan pada baju yang lama, kain yang baru itu akan susut dan mengoyakkan yang lama. Begitu pula anda tidak menuangkan anggur baru ke dalam kantong yang lama karena anggur yang baru meragi dan berkembang." Anda harus menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong yang baru karena kantong yang baru masih segar dan lembut, dan masih dapat berkembang. Pada waktu itu, mereka tidak menggunakan botol. Mereka menggunakan kulit binatang untuk menyimpan air dan anggur. Karena itu apabila anggur yang baru, yang masih berkembang tatkala meragi,  diisikan ke dalam kantong kulit yang baru, semuanya baik-baik saja. Tetapi jika anda menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, yang telah menjadi keras dan tidak lagi fleksibel, apabila anggur yang baru itu mengembang, ia akan menghancurkan kantong kulit itu."
Pertama anda akan bertanya: mengapa suatu saat Tuhan berbicara tentang mempelai dan saat berikutnya berbicara tentang kain dan anggur? Apa hubungannya satu dengan yang lain? Yesus menggunakan bahasa kiasan tetapi apa pertaliannya satu dengan yang lain?
Saya selalu kagum akan pengajaran Tuhan. Sebagaimana anda tahu, dua hal yang tidak bisa kekurangan di dalam upacara perkawinan adalah baju baru dan anggur baru. Anda tidak mengharapkan mempelai laki-laki atau mempelai perempuan untuk datang ke perkawinan dengan pakaian lama yang ditambal di sana sini. Pada setiap perkawinan, pasti ada anggur, yang mengungkapkan rasa sukacita. Anda pasti masih ingat, pada upacara perkawinan yang pertama kali dihadiri oleh Tuhan Yesus di Kana, mereka kekurangan anggur, dan Tuhan Yesus menyediakan anggur baru untuk mereka apabila Ia mengubah air menjadi anggur.
Kalian yang pernah membaca buku tentang kebangkitan rohani di Indonesia tahu bahwa Tuhan Yesus masih melakukan hal-hal seperti itu kalau perlu. Anda harus ingat bahwa Tuhan Yesus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Pada waktu kebangkitan rohani di Indonesia, ribuan orang datang kepada Tuhan, dan mereka dibaptiskan di dalam laut, dan begitu mereka ingin mengadakan Perjamuan Kudus. Dapatkah anda bayangkan lima atau enam ribu orang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Anda membutuhkan roti yang banyak sekali, meskipun setiap orang hanya mengambil sepotong yang kecil. Bagaimana dengan anggur? Di Indonesia, tidak ada tempat untuk mendapatkan anggur merah. Dari mana anggur merah yang mewakili darah Kristus itu harus datang? Dari mana mereka mendapatkan anggur merah? Jadi mereka berkata, "Nah, kita akan mengadakan Perjamuan Kudus sekarang, tetapi kita tidak bisa makan roti dan minum air putih saja. Tetapi dari mana kita mendapatkan anggur?"
Maka mereka berkumpul bersama dan berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang harus kami lakukan?" Salah seorang dari mereka yang memiliki karunia bernubuat berkata, "Penuhkan kendi-kendi itu dengan air." Lalu mereka berdoa selama setengah jam, dan apabila mereka menuangkan airnya keluar, mereka mendapati anggur yang keluar. Air telah berubah menjadi anggur merah. Hal ini terjadi bukan sekali, atau dua kali atau tiga kali, tetapi saya percaya pada waktu laporan itu ditulis, hal itu sudah terjadi lebih dari sepuluh kali. Buku itu ditulis oleh seorang Jerman yang agak skeptis tentang kejadian-kejadian semacam ini, sebagaimana kebiasaannya orang Jerman. Tetapi sesudah ia menyaksikan kejadian-kejadian ini, ia menjadi malu dan direndahkan, karena ia melihat dengan matanya sendiri. Yesus memang tetap sama hari ini.
Tetapi pelajaran apa yang dapat ditarik dari peristiwa air berubah menjadi anggur ini? Memang benar, tujuannya untuk menyediakan anggur bagi orang-orang ini pada Perjamuan Kudus, tetapi lebih penting adalah pelajaran bahwa Tuhan Yesuslah yang mengubah kita. Itulah sebabnya di dalam firman Tuhan, selalu disebutkan tentang anggur baru. Mengapa anggur baru? Mengapa baju baru? Kuasa - itulah intinya. Proses meragi digunakan untuk menunjukkan kepada kita kuasa Injil. Untuk mengubah sesuatu, anda membutuhkan kuasa.
Kain yang lama menunjuk kepada apa? Rasul Paulus berkata di Efesus 4:22 dan beberapa tempat yang lain bahwa kita harus menanggalkan pakaian yang lama (yang melambangkan kehidupan yang lama) dan mengenakan yang baru (yaitu, mengenakan Kristus). Dengan kata lain, menjadi seorang Kristen bukan berarti menambalkan beberapa cerita Injil kepada manusia lama itu; bukan berarti menambahkan sedikit iman kepada karakter dan sifat anda yang lama itu. Menjadi seorang Kristen berarti suatu perubahan yang menyeluruh dimana anda menanggalkan yang lama dan mengenakan manusia yang baru. Justru itulah yang dimaksudkan Paulus dalam 2 Korintus 5:15-17, menjadi seorang Kristen berarti menjadi suatu ciptaan baru. Menjadi seorang Kristen bukan menambahkan sedikit agama kepada manusia lama, tetapi menjadi manusia yang baru. Melalui manusia baru inilah kemuliaan dan kuasa Tuhan Yesus diperlihatkan.
Yang mana lebih menakjubkan - mengubah air menjadi anggur, atau mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus? Menurut saya kedua-duanya mengherankan tetapi menurut saya mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus jauh lebih berarti. Perubahan air menjadi anggur dimaksudkan untuk mengacu kepada perkara yang jauh lebih berarti dan lebih penting itu, yaitu perubahan seluruh karakter dan kehidupan kita.

Beberapa Orang Hanya Menghendaki Agama Untuk Merasa Bagus Dan Aman
Jika anda telah mengalami kuasa Tuhan Yesus yang mengubah kehidupan anda, anda sedang dalam perjalanan untuk mengenal Dia. Menjadi seorang Kristen tidak berarti menambahkan sedikit agama ke dalam kehidupan anda. Barangkali anda berkata, "Nah, kehidupanku tidak sempurna. Aku merasa sedikit kosong; aku ada satu lubang kecil di sini dan satu lubang di sana, karena itu aku akan mengambil sedikit Kekristenan dan menambal lubang-lubang itu." Tuhan Yesus berkata, "Jangan melakukan itu. Jika kamu melakukan itu, kamu akan bertambah buruk pada akhirnya. Kamu akan bertambah buruk. Keadaan kamu yang terakhir akan lebih buruk dari keadaan yang semula." Cobalah, dan anda akan tahu bahwa kata-kata Tuhan ini adalah benar. Mereka adalah orang-orang yang sesudah mendengar Injil, memilih apa yang mereka suka dan menolak apa yang mereka tidak suka. Mereka mengambil secarik Injil yang mereka sukai dan mereka berkata, "Aku suka yang ini tetapi aku tidak suka bagian tentang komitmen total itu. Aku tidak suka yang itu. Sedikit agama itu baik untuk aku tetapi jangan terlalu banyak. Jika aku terlalu beragama, aku akan menjadi fanatik. Nah, aku tidak mau menjadi fanatik!"
Saya sudah mendengar banyak orang yang berkata, "Adalah baik kalau ke gereja sekali seminggu." Bagaimana kalau dua kali seminggu? "Ah tidak, dua kali terlalu banyak." Atau, anda mendengar seorang pendeta berkata, "Ambillah sedikit, bagus untuk kamu. Jangan ambil terlalu banyak. Itu tidak bagus untuk kamu." Apakah anda menerima segala sesuatu yang dikatakan Yesus? Karena itu, gereja dipenuhi dengan pengemis. Jika anda melihat seseorang memakai pakaian yang ditambal di sana sini, apa yang anda pikirkan? Seorang pengemis! Entah pakaian anda berlubang-lubang entah ditambal-tambal, bagaimanapun anda seorang pengemis. Dan gereja penuh dengan pengemis. Mereka itu orang-orang yang datang ke gereja dan berkata, "Bagian ini aku suka; aku akan menerima yang ini. Bagian yang lain itu terlalu banyak, terlalu keras untukku; aku tidak dapat menahannya. Aku cukup menambal di sini saja."

Ada Yang Bahkan Bermegah Karena Iman Mereka Yang Tambal Sulam
Ada juga yang sangat bermegah karena pakaian mereka yang tambal sulam itu. Mereka berkata itulah gaya yang paling baru. Umpamanya apabila anda pergi ke toko-toko pakaian, anda akan menemukan beberapa jaket dan celana panjang yang ditambal di sana sini, dan mereka jauh lebih mahal dari yang tak ditambal-tambal. Pernah sekali saya bertanya kepada pelayan toko, "Mengapa pakaian ini ditambal-tambal? Mengapa begitu mahal? Dan di bawah, benang-benangnya sudah keluar dari hujung celana itu. Bagaimana kamu bisa menjual barang-loak ini lebih mahal dari yang baru?" Jawabannya ialah, "Ini bukan barang-loak; ini baru." Lalu saya bertanya, "Mengapa ditambal-tambal?" Ia berkata, "Itulah gaya paling baru." Lalu saya bertanya, "Mengapa lebih mahal sedangkan sudah ditambal-tambal?" Ia berkata, "Nah, kamu harus membayar tenaga kerjanya. Tenaga kerja sangat mahal pada masa sekarang. Jauh lebih banyak tenaga kerja dibutuhkan untuk menjahit potongan-potongan kain itu kembali. Sesudah kamu menjahit mereka kembali, kamu harus mengoyak setiap benang itu dengan tangan supaya kelihatan koyak."
Dunia ini benar-benar sudah terbalik. Anda harus membayar lebih untuk kain buruk daripada pakaian yang bagus. Anda harus membayar toko-toko itu untuk mengoyak-goyakkan celana anda. Tetapi terdapat begitu banyak orang Kristen di dalam gereja yang berbangga karena iman mereka yang tambal sulam itu. Mereka bahkan berpikir ia tampak cantik. Dan kadang-kadang mereka merasakan bahwa celana mereka belum cukup kotor, lalu mereka menggosok-gosoknya supaya mereka tampak lebih kotor. Mereka pikir celana mereka tampak lebih bagus begitu.
Jangan Memetik Dan Memilih
Kalau anda ingin menjadi seorang Kristen yang sejati, janganlah memetik dan memilih bagian Injil yang sesuai dengan selera anda. Pada permulaannya, barangkali anda berpikir celana anda tampak bagus; anda menyukai tambalan itu. Akan tetapi apabila hujan turun, anda akan mengalami masalah. Tambalan itu kelihatan bagus sehingga hujan turun. Apabila celana anda mulai kering, apa terjadi kepada tambalan itu? Kain yang belum susut itu akan mulai susut dan mencabik-cabik anda. Itulah sebabnya mengapa terdapat begitu banyak korban di dalam gereja masa kini. Banyak orang pergi ke gereja yang suka memetik dan memilih apa yang ingin mereka dengar, dan dalam masa dua atau tiga tahun, mereka menjadi bingung dan dicabik-cabik secara rohani.
Anda harus memilih antara mengenakan seluruh pakaian keselamatan atau tidak mengenakannya sama sekali. Alasannya karena terdapat kuasa di dalam Injil - bahkan secarik kecil yang anda keluarkan mempunyai kuasa. Kuasa itu cukup untuk membinasakan, dan membuat manusia lama anda sengsara. Orang Kristen 'satu-suku atau tiga-suku' semacam ini akan merasa tidak nyaman sebelum terlalu lama. Saya pernah melihat beberapa orang yang melakukan hal seperti ini dan mereka sedang menuai hasilnya. Pada tahap itu, kadang-kadang sangat sulit untuk menolong mereka lagi. Injil sangat berkuasa dan sebaiknya anda jangan bermain-main dengannya. Sekalipun anda mengambil sedikit darinya dan berkata, "Sedikit ini tidak akan menyakiti aku. Jika aku mengambil terlalu banyak, aku akan menjadi seorang fanatik. Aku akan mengambil secarik yang kecil ini; tidak mungkin menyakiti aku." Biar saya katakan kepada anda, Injil sangat berkuasa. Secarik yang kecil itu akan menyebabkan anda merasa sangat tidak nyaman. Jadi Tuhan Yesus berkata, "Kamu tidak bisa menerima keselamatan yang Aku berikan sedikit demi sedikit. Kamu menerima semuanya, kamu mengambil seluruhnya, atau jangan mengambil apa-apa sama sekali."
Prinsip yang sama berlaku untuk kantong kulit itu. Ada banyak ayat-ayat Perjanjian Lama mengenai pakaian yang melambangkan kehidupan manusia. Ayat-ayat itu termasuk Yesaya 50:9, 51:8, 61:10 dan Mazmur 102:26. Dalam ayat-ayat ini, pakaian (atau baju) mewakili kehidupan manusia.
Dari ayat-ayat ini, saya ingin menunjukkan kepada anda bahwa seringkali apabila anda mempelajari pengajaran Tuhan dan tidak mengertinya, itu karena anda tidak mengerti Perjanjian Lama. Prinsipnya ialah: Jika anda menemukan sesuatu yang tidak anda mengerti, carilah di dalam Perjanjian Lama dan hal itu akan dijelaskan kepada anda di situ. Jika anda tidak mengerti apa yang diwakili oleh pakaian atau kantong kulit, maka carilah di dalam Perjanjian Lama dan di situ anda akan menemukan penjelasannya.
Dalam Ayub 32:19, kita mendapati bahwa hati manusia digambarkan sebagai kantong kulit: Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru (atau, kantong kulit) yang akan meletup. Dalam Mazmur 119:83, pemazmur menggambarkan dirinya seperti kirbat (atau, kantong kulit) yang diasapi. Dalam Yeremia 13:12, penduduk Yerusalem dibandingkan dengan kantong kulit.
Anda tidak bisa mengambil anggur baru Injil dan diisikan ke dalam kehidupan anda yang lama karena anggur baru itu berkuasa; apabila ia mengembang, ia akan meletupkan seluruh kehidupan yang lama. Injil akan mengoyak habis kehidupan anda yang lama. Kehidupan yang lama dan Injil tidak dapat berjalan bersama-sama. Dengan kata lain, anda tidak dapat hidup di dalam dosa dan masih percaya kepada Injil. Tidak akan berhasil. Anda tidak dapat menjalankan suatu kehidupan yang mementingkan diri, yang sombong, yang egois dan masih berharap untuk percaya kepada Injil. Mereka tidak sepadan. Hanya apabila anda siap untuk berkata, "Tuhan, ubahlah aku sepenuhnya. Aku akan menanggalkan dosa-dosaku; aku akan menanggalkan kehidupanku yang lama." Hanya sesudah itu anda dapat menerima anggur baru Injil.
Apabila saya memberitakan Injil, saya tidak berbicara tentang agama; saya berbicara tentang kuasa Allah. Saya tidak meminta anda untuk lebih giat beragama. Saya juga tidak meminta anda memeluk suatu agama atau menjadi saleh dan kudus di luar. Injil ialah kuasa Allah yang menyelamatkan. Anda tidak dapat menyelamatkan diri anda, tetapi Allah dapat menyelamatkan anda. Sesudah anda mengalami kuasa-Nya, anda akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan.
Di dalam Alkitab, pakaian baru melambangkan sukacita. Di Negeri Cina, pada perayaan Imlek, kami semua mengenakan pakaian baru. Semua anak-anak kecil memakai pakaian baru. Mereka tidak banyak berlari kiri kanan karena takut mengotorkan pakaian baru mereka. Itulah satu-satunya waktu mereka berkelakuan baik. Dan mengapa mereka begitu bersukacita? Karena itu adalah Tahun Baru Cina!
Anggur juga melambangkan sukacita di dalam Alkitab. Tatkala Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan anda, anda akan mengenal apa itu sukacita. Sebelum saya mengenal Tuhan, saya tidak pernah mengetahui apa itu sukacita. Saya tidak mengerti apa itu sukacita. Setiap hari saya bertanya, "Apa artinya kehidupan ini? Begitu tidak berarti!" Sepanjang masa kanak-kanak saya, saya dibesarkan di tengah-tengah penderitaan. Kenangan pertama tentang masa kanak-kanak saya di Negeri Cina adalah peperangan - peperangan antara Jepang dan Cina. Terjadinya begitu banyak penderitaan. Banyak keluarga dipisahkan. Bapa saya meninggalkan kami untuk melawan orang Jepang. Ibu saya dan saya menangis ketika kami melihatnya masuk medan pertempuran, tanpa mengetahui apakah kami akan melihatnya lagi, atau entah kapan kami akan melihatnya lagi. Ternyata saat ia kembali, saya tidak dapat mengenalnya lagi karena saya terlalu muda saat ia pergi. Lima tahun adalah waktu yang lama. Saya tidak pernah menikmati kehidupan kekeluargaan karena peperangan itu.
Kemudian, tidak lama sesudah berakhirnya Perang Jepang, terjadi pula perang saudara di Negeri Cina - kali ini pihak Nationalist berperang melawan pihak Komunis. Sekali lagi terjadinya kesengsaraan di mana-mana. Tidak cukup makanan, tidak cukup segala sesuatu. Setiap hari anda melihat pengungsi di jalan-jalan, dan mereka sedang menderita. Banyak kali saya melihat mayat-mayat terlantar di mana-mana - entah terbunuh dalam perang entah membunuh diri karena tidak tahan lagi. Saya dibesarkan dalam peperangan, dan jika anda bertanya kepada saya, "Apa itu sukacita?" Saya tidak tahu. Saya tidak ada gambaran sama sekali.
Salah satu kesan yang paling mendalam dalam benak saya adalah pada waktu saya berdiri diluar apartemen dan melihat pesawat-pesawat datang. Saya melihat bom-bom dijatuhkan di depan mata saya dan membunuh tiga ribu jiwa - tiga ribu jiwa yang telah begitu banyak menderita, tiga ribu jiwa yang tidak tahu apa-apa tentang peperangan itu. Semua yang mereka maukan adalah suatu kehidupan yang tenteram. Jika anda bertanya kepada saya, "Ada apa yang memberikan kebahagiaan?" Saya tidak dapat menjawab anda. Apakah artinya kehidupan ini? Mengapa kita perlu saling membunuh? Mengapa orang-orang malang yang tidak cukup makan ini harus dibom sampai mati? Kalau tidak mati, mereka menjadi pincang atau buta. Tidak cukup susahkah untuk menjalani kehidupan ini apa adanya?
Kali pertama saya mengerti apa yang menyebabkan semua kekacauan ini adalah pada saat saya mengerti Injil oleh anugerah Tuhan. Dosalah yang menyebabkan manusia berkelakuan seperti ini. Dunia ini tidak akan menjadi lebih baik sehingga dosa disingkirkan. Tetapi dosa begitu berkuasa. Bagaimana mungkin kita dapat melawan dosa? Kita semua adalah hamba-hamba dosa, dan ini termasuk pemimpin-pemimpin dunia ini. Bagaimana mungkin mereka dapat menyeret diri mereka keluar dari dosa? Anda bisa duduk di PBB dan merundingkan cara-cara untuk memecahkan masalah-masalah dunia ini tetapi anda tidak dapat memecahkan persoalan dosa! Itulah sebabnya mengapa akan selalu ada peperangan di dunia ini selama masih ada manusia. Itulah sebabnya mengapa setiap hari ada perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan. Hal-hal ini akan terus terjadi selama masih ada manusia. Dan sehingga kita manusia diselamatkan dari dosa, dan menjadi manusia baru oleh kuasa Allah, tidak ada apa-apa yang akan berubah. Hanya kuasa Allah dapat mengubah kejahatan di dalam manusia.
Saya tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan hal-hal yang buruk tentang apa yang saya ajarkan dari Firman Allah. Mereka menuduh saya memberitakan keselamatan oleh perbuatan. Allah menjadi saksi saya - kapan saya mengajarkan hal seperti itu? Bagaimana anda dapat menyelamatkan diri anda dari dosa oleh perbuatan? Tidak mungkin anda dapat berbuat seperti itu. Tidak ada orang waras yang akan memberitakan Injil seperti itu. Itu bukan Injil namanya. Hanya kuasa Allah yang dapat menyelamatkan kita. Saya merayu kepada setiap orang untuk mengalami kuasa Tuhan Yesus, Penyelamat kita. Lalu anda akan mengenal kemuliaan Tuhan yang telah kita bicarakan selama ini. Itulah langkah yang pertama. Tanpa langkah yang pertama itu, anda tidak akan pernah mengenal apa-apa lagi tentang Dia.
Kemudian anda akan mengalami sukacita anggur yang baru. Anda bisa tersenyum di dalam badai. Apakah anda takut akan sesuatu? Saya tidak takut akan suatu apapun karena Tuhan saya adalah Tuhan langit dan bumi. Anda akan mengenal sukacita karena pakaian baru itu, pakaian keselamatan yang Allah berikan cuma-cuma kepada anda karena anda tidak mampu membelinya sendiri. Ia memberikan secara cuma-cuma anggur baru itu. Anda tidak dapat menghasilkan anggur itu sendiri. Lalu anda akan mengalami apa itu sukacita.

Sumber: Cahaya Pengharapan Ministries www.cahayapengharapan.org

No comments:

Post a Comment