Biasanya orang
menjadi sombong dan tinggi hati bila hidupnya berhasil. Seolah-olah
keberhasilannya itu berkat prestasinya belaka. Ia lupa bahwa keberhasilannya
itu berkat topangan banyak pihak. Misalnya, orangtuanya, lembaga pendidikan,
pasangan hidupnya, rekan sekerja, kesempatan yang siberikan oleh persekutuan,
dll. Tanpa topangan dan pemberian kesempatan yang dia peroleh, dia tidak dapat
meraih keberhasilan itu. Juga tentu saja karena Tuhan memberkati kerja
kerasnya.
Rasul
Paulus mengidap penyakit yang disebut duri dalam daging. Duri itu membuatnya
sangat menderita. Tidak dijelaskan apakah penyakitnya itu yang jasmani ataukah
psikologis. Yang jelas, Paulus merasa sangat tersiksa. Ia telah berdoa kepada
Tuhan agar lepas dari penderitaannya itu. Namun Tuhan tidak mengabulkan
permohonannya. Mengapa? Bukankan ia adalah hamba-Nya yang setia dan rajin
bekerja? Melalui pergumulan batin, akhirnya ia sadar bahwa Tuhan punya maksud
dengan penyakitnya itu. Melalui penyakitnya, Paulus diingatkan bahwa
keberhasilannya semata-mata berkat pertolongan Tuhan. Ia diingatkan agar tetap
rendah hati. Segala keberhasilan yang dia raih berkat pertolongan Tuhan saja.
Kalau
kita berhasil dalam kehidupan dan pekerjaan kita, janganlah kita sombong dan
tinggi hati. Hanya karena berkat Tuhan, usaha dan kerja kita berhasil. Sebab
itu kita harus bersyukur kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment