Jemaat di Efesus tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang
menyembah Ilah (Kis 19:1-40) dan berbagai ajaran sesat. Rasul Paulus
menempatkan Timotius di sana untuk membina jemaat dan menjaga
persekutuan jemaat.Dalam bacaan pagi ini, Paulus berpesan kepada
Timotius agar ia memelihara iman jemaat dengan menekankan pengajaran
pokok-pokok iman Kristen (ay.2b). dan ia pun harus menjelaskan kepada
jemaat mengenai ajaran sesat itu (ayat-3) yang intinya ialah:
(1) Tidak sesuai perkataan/ajaran Tuhan Yesus Kristus;
(2) Tidak sesuai dengan ibadah Kristen (kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, sebagai pengantara dan Juru Selamat);
(3) Pengajarnya pun “tidak takut akan Allah”, dengan kelakuan yang
buruk, yaitu: dengki, berkelahi, fitnah, mencurigai, cekcok, dsb.Dengan memperhatikan secara seksama pokok ajaran iman Kristen dan ajaran sesat itu, maka jemaat dapat terhindar dari kemurtadan.
Para Presbiter di jemaat dalam era masa kini tidak cukup hanya
bermodal “rajin” saja. Sadarilah bahwa jemaat kita berada di tengah
berbagai ajaran sesat dan yang berselimutkan agama, terutama agama
Kristen.
Karena itu para Presbiter hendaknya penuh sukacita untuk belajar
mengejai ajaran sesat di sekitar jemaat, agar nanti bisa menjelaskannya
kepada jemaat. Belajar, merupakan bagian dari pengorbanan Presbiter
dalam memelihara umat Tuhan. Berusahalah agar jangan seorangpun dari
umat Tuhan itu sesat dan binasa.
No comments:
Post a Comment