Bagi
yang pernah menonton film "The 300 Spartan" tentunya kagum dengan
kekuatan, keberanian, dan kehebatan prajurit-prajurit Spartan.
Prajurit-prajurit Spartan bukanlah prajurit 'kejadian' alias asal jadi
tetapi prajurit 'keluaran' yang dibentuk, dipersiapkan, dilatih sejak
masih kanak-kanak. Hidup di dalam dunia ini ibarat hidup dalam medan
pertempuran. Memang saat ini pertempuran fisik telah ditinggalkan
(walaupun masih bisa terjadi) tetapi pertempuran dalam bidang ideologi,
iman (keyakinan), kreatifitas, pengetahuan, mental bahkan spiritual
masih terjadi. Mungkinkah anak-anak Tuhan keluar sebagai pemenang? Hal
apakah yang menjadi dasar keyakinan kita? Sharingkanlah!
"Apabila Anda dapat melakukan apa yang tidak bisa Anda lakukan, sadarlah bahwa itu hanyalah kasih karunia Tuhan"
Mengapakah
kita sebagai umat pilihan Tuhan harus senantiasa memelihara dan
melakukan segala perintah yang Tuhan telah sampaikan dengan tepat dan
benar tanpa keraguan?
Ada
3 alasan yang mengharuskan kita mengutamakan Tuhan dalam hidup ini
dengan senantiasa melakukan perintahNya yang terdapat di dalam Yosua 23:1-13, yaitu :
1. Agar Kebaikan Tuhan Senantiasa Menjadi Milik Kita! (Ay. 1-11)
Kemenangan yang diraih oleh bangsa Israel bukanlah karena kehebatan dan
kepandaian mereka berperang tetapi semata-mata karena anugerah dan
penyertaan Tuhan dalam kehidupan bangsa ini. Perhatikanlah apa yang
telah disampaikan oleh Yosua dalam pidato perpisahannya. Yosua
mengingatkan bagaimana perbuatan Tuhan yang besar dalam perjalanan
kehidupan bangsa Israel. Yosua menekankan bahwa kemenangan yang mereka
raih itu karena Tuhan sendirilah yang berperang bagi mereka. Pengakuan
Yosua bahwa satu bangsa Israel sanggup mengejar 1000 musuh dapat terjadi
semata-mata karena kuasa Tuhan yang menyertai kehidupan mereka. Menurut
Anda, apakah anak-anak Tuhan hari ini dapat memiliki kuasa yang
sedemikian besar? Sharingkanlah!
2. Agar Murka Tuhan Tidak Turun Atas Kita! (Ay.12-13, 16)
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang cemburu yang tidak ingin
diduakan oleh umatNya. Ketidaktaatan pada firman Tuhan akan membawa
dampak yang buruk bagi setiap anak-anak Tuhan sama seperti bangsa Israel
yang telah memasuki tanah perjanjian (Kanaan) namun karena dosa
penyembahan berhala yang mereka lakukan, pada akhirnya bangsa ini
dibuang (diusir) oleh Tuhan dari tanah perjanjian ke pembuangan selama
70 tahun ( satu generasi). Hal inilah juga yang mendorong Yosua
melakukan pidato perpisahan, Yosua tidak ingin generasi muda (generasi
dibawahnya) melupakan perbuatan dan perjanjian Tuhan kepada mereka.
Bagaimanakah hubungan Anda dengan Tuhan saat ini? Sharingkanlah!
3. Agar Kita Senantiasa Waspada dan Berhati-hati Dalam Menjalani Kehidupan Ini! (Ay. 13-14) Komunitas
dimana kita besar, bertumbuh dan bergaul, bila tidak waspada dan
hati-hati dapat menjadi jerat yang membawa kita jauh dari Tuhan.
Perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Yosua di ayat 13, bangsa-bangsa
lain (orang-orang yang tidak seiman) tidak akan dihalau artinya
tetap ada di sekitar mereka, dan bila tidak waspada dan hati-hati maka
mereka akan menjadi duri dalam daging, jerat yang dapat menjauhkan
bangsa ini dari Tuhan. Gaya hidup, pandangan hidup, filsafat hidup dan
produk-produk lainnya dari orang-orang yang tidak seiman dapat menjadi
jerat bila orang-orang percaya tidak waspada dan hati-hati dalam dunia
ini. Sharingkanlah!
"Jerat
dan perangkap seringkali bukan sesuatu yang menakutkan dan mengerikan
melainkan sesuatu yang menyenangkan namun mematikan"
No comments:
Post a Comment