Dalam
media massa, begitu banyak kasus yang melibatkan banyak pemimpin harus masuk
tahanan dan penjara. Harta dan kekayaan telah membutakan mata orang-orang yang
diberi kepercayaan untuk memimpin.
Samuel
sebagai nabi tapi sekaligus sebagai hakim bagi umat Israel ingin mendapat
bukti-bukti yang mendakwnya. Pada rapat umum Samuel berdiri di tengah umat dan
meminta kepada mereka agar mengajukan dakwaan atas dirinya. Apakah Samuel telah
memperkaya diri sebagai pemimpin dengan merampas keledai atau memeras siapapun
di antara umat Israel?
Samuel
sebagai seorang pemimpin sangat konsisteen dalam berperilaku yang terpuji. Tak
ada satu katapun yang menyudutkan dirinya. Inilah bukti seorang pemimpin yang
takut akan Tuhan. Biarpun Samuel telah tua tidak satu pun cacat cela yang dapat
dikemukakan orang Israel unntuk menjatuhkan dirinya sebagai pemimpin.
Kita
patut bersyukur kepada Tuhan bahwa teladan telah ditinggalkan oleh Samuel bagi
kita yang hidup pada zaman ini. Marilah kita berani hidup benar ditengah-tengah
derasnya arus kepentingan dan persaingan. Sebagai kepala keluarga, atau
pemimpin dalam suatu lembaga biarlah kita menjalankan tugas dan kewajiban kita
boleh membawa keadilan, kebenaran bagi orang-orang dibawah kita. Jangan sampai
kita memeras dengan alasan menolong orang miskin padahal tujuannya untuk
memperkaya diri. Orang yang bersih kelakuannya tidak akan dikejar oleh
ketakutan akan didakwa oleh orang-orang yang dipimpinnya.
No comments:
Post a Comment