Seorang
anak dan bapanya mengadakan perjalanan yang sangat jauh. Mereka harus
melintasi beberapa desa untuk sampai ke tujuan sehingga mereka
menunggang keledai. Supaya keledainya tidak cepat capai, ayah berjalan
kaki dan anaknya menaiki keledai tersebut. Ketika mereka melewati
kampung pertama, penduduk kampung itu berkata, “Dasar anak durhaka,
tidak hormat kepada orangtua, bapaknya disuruh jalan sedang ia
enak-enakan di atas keledai.” Mendengar hal tersebut bapaknya berkata
kepada anaknya setelah mereka melalui kampung itu, “Nak, kita ganti
posisi, Bapak yang naik keledai dan kamu yang jalan kaki.” Mereka pun
melanjutkan perjalanannya kembali.
Sampai
di kampung kedua, orang kampung berkata, “Dasar orangtua tidak
mengasihi anak. Masa anaknya dibiarkan jalan kaki sedangkan ia
enak-enakan di atas keledai.” Mendengar hal tersebut bapaknya berkata
kepada anaknya setelah mereka melalui kampung itu, “Nak, kita jalan
bersama-sama saja.” Mereka pun melanjutkan perjalanannya kembali.
Ketika
sampai di kampung ketiga, orang kampung berkata, “Dasar orang-orang
bodoh, ada keledai kenapa tidak ditunggangi supaya tidak capai.”
Mendengar hal tersebut bapaknya berkata kepada anaknya setelah mereka
melalui kampung itu, “Nak, kita naiki keledai ini bersama-sama.” Mereka
pun melanjutkan perjalanannya menaiki keledai itu bersama-sama.
Sampai
di kampung keempat, orang kampung berkata, “Dasar orang-orang tidak
tahu perikebinatangan, keledai kecil dinaiki 2 orang.” Mendengar hal
tersebut bapanya berkata kepada anaknya setelah mereka melalui kampung
itu, “Nak, sekarang kita angkat keledai ini bersama-sama.” Mereka pun
melanjutkan perjalanan mereka kembali dengan mengangkat keledai
tersebut.
Sampai di kampung kelima, orang kampung berkata, “Dasar orang-orang gila, masa keledai naik orang.”
Inilah
gambaran kebenaran dunia. Benar menurut si A belum tentu benar menurut
si B, benar untuk si B belum tentu benar menurut si C, dan seterusnya.
Hanya ada satu kebenaran yang absolut yaitu Yesus Kristus. Yohanes 14:6
berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” AMIEN!
No comments:
Post a Comment