Bekerja dan mengharapkan upah dari
pekerjaan yang dikerjakannya adalah merupakan sesuatu yang wajar. Namun, dalam
dunia ini, ada segelintir orang-orang yang bekerja, mendedikasikan dirinya
untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan upah atau imbalan dalam bentuk
apapun juga. Salah satu tokoh wanita Indonesia dalam dunia pendidikan adalah
Ibu Een Sukaesih dari Sumedang Jawa Barat. Di tengah-tengah kondisinya yang
lumpuh, ia tidak putus asa dan tetap memberikan pengajaran kepada anak-anak
didiknya dengan cuma-cuma. Dedikasinya selama berpuluh-puluh tahun ini pun
membawa ia ke istana negara RI bertemu dengan Presiden untuk menerima
penghargaan. (untuk mengetahui profilenya
lebih lanjut dapat di 'search' di internet). Menurut Anda, mengapakah Ibu Een Sukaesih bisa
melakukan hal yang sedemikian mulia itu tanpa mengharapkan imbalan?
Sharingkanlah!
“Kasih bertindak tanpa
terlebih dahulu bertanya, "apakah yang akan aku peroleh?”
Apakah jawab Tuhan Yesus ketika
muridNya bertanya, apakah yang akan mereka peroleh karena telah meninggalkan
segala sesuatu dan mengikuti Tuhan Yesus?
Ada beberapa hal yang akan diperoleh
karena mengikuti Tuhan Yesus, yaitu:
1. Kemuliaan pada Masa Kerajaan Allah dinyatakan (ay.28) Mungkin kita akan berkomentar,
"tidak sopan sekali Petrus bertanya tentang upah kepada Yesus", tapi
lihatlah, Yesus tidak memarahinya justru menjawabnya. Tuhan Yesus pasti tahu
bahwa setiap orang (termasuk kita saat ini) mungkin akan menyampaikan
pertanyaan Petrus ini. Tidak dapat dipungkiri, manusia selalu hitung-hitungan
dalam melakukan sesuatu karena siapakah yang mau dirugikan? Kita bersyukur
bahwa sesungguhnya Tuhan telah menyediakan upah yang 'luarbiasa' bagi setiap
anak-anakNya. Upah yang akan diperoleh bukanlah upah yang sifatnya saat ini
tetapi akan datang, bukan materi tetapi rohani, sementara tetapi kekal.
Kemuliaan, otoritas dari Tuhan akan menjadi milik setiap pengikut Tuhan
sekalipun tidak duduk di atas 12 tahkta yang hanya diperuntukkan khusus bagi 12
rasul (Wahyu 20:4). Menurut Anda salahkah kita mengharapkan upah dari Tuhan? Sharingkanlah!
2. Berkat Kelimpahan 100 Kali Lipat (ay.29a). Ternyata, tidak hanya berkat rohani dan yang
akan datang yang Tuhan berikan kepada setiap anak-anakNya, berkat
jasmani/materipun Ia sediakan untuk masa kini (Lukas 18:30). Pernyataan ini
sesungguhnya memberikan jaminan bahwa sesungguhnya Tuhan tidak membiarkan
anak-anakNya hidup dalam kekuatiran. Bukankah hal-hal yang demikian yang
senantiasa dikuatirkan oleh kita manusia? Tuhan tahu apa yang kita butuhkan
dalam dunia ini, dan Ia pasti akan mencukupkan segala kebutuhan kita. Upah yang
kita terima bukan upah yang besarnya sesuai dengan UMR yang berlaku di negara
kita tetapi sesuai dengan UMRnya Kerajaan Allah. Menurut Anda mengapakah
manusia itu memiliki kecenderungan kuatir akan hidupnya, khususnya dalam
hal-hal materi? Sharingkalah!
3. Hidup yang Kekal (ay.29b) Upah yang terakhir adalah 'hidup yang kekal'. Sesungguhnya upah ini adalah
merupakan upah yang diberikan kepada kita karena respon kita (percaya) akan
'karya Yesus Kristus di atas kayu salib'. Apabila kita merenungkan
sedalam-dalamnya, maka kita akan menemukan sesungguhnya ketiga upah yang
dijanjikan oleh Tuhan Yesus adalah merupakan upah yang sifatnya anugerah. Lho
kok bisa? Sanggup dan mampukah kita mengikuti Tuhan tanpa cacat cela dengan
kekuatan sendiri? Mampu dan sanggupkah kita 'percaya kepada karyaNya' tanpa
anugerahNya yang memilih kita untuk menjadi anak-anakNya? Sharingkanlah!
“Layani dan ikutlah Tuhan dengan KASIH yang tulus dalam dedikasi yang
tinggi tanpa mengharapkan imbalan, sebab Dia Tuhan yang Maha Kasih pasti
menyediakan yang terbaik bagi kita sekalipun kita tidak mengharapkannya”
No comments:
Post a Comment