Monday 21 October 2013

Apa Yang Kita Dapat?

Bekerja dan mengharapkan upah dari pekerjaan yang dikerjakannya adalah merupakan sesuatu yang wajar. Namun, dalam dunia ini, ada segelintir orang-orang yang bekerja, mendedikasikan dirinya untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan upah atau imbalan dalam bentuk apapun juga. Salah satu tokoh wanita Indonesia dalam dunia pendidikan adalah Ibu Een Sukaesih dari Sumedang Jawa Barat. Di tengah-tengah kondisinya yang lumpuh, ia tidak putus asa dan tetap memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya dengan cuma-cuma. Dedikasinya selama berpuluh-puluh tahun ini pun membawa ia ke istana negara RI bertemu dengan Presiden untuk menerima penghargaan. (untuk mengetahui profilenya lebih lanjut dapat di 'search' di internet).  Menurut Anda, mengapakah Ibu Een Sukaesih bisa melakukan hal yang sedemikian mulia itu tanpa mengharapkan imbalan? Sharingkanlah!

“Kasih bertindak tanpa terlebih dahulu bertanya, "apakah yang akan aku peroleh?”

Apakah jawab Tuhan Yesus ketika muridNya bertanya, apakah yang akan mereka peroleh karena telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Tuhan Yesus?

Ada beberapa hal yang akan diperoleh karena mengikuti Tuhan Yesus, yaitu:

1. Kemuliaan pada Masa Kerajaan Allah dinyatakan (ay.28) Mungkin kita akan berkomentar, "tidak sopan sekali Petrus bertanya tentang upah kepada Yesus", tapi lihatlah, Yesus tidak memarahinya justru menjawabnya. Tuhan Yesus pasti tahu bahwa setiap orang (termasuk kita saat ini) mungkin akan menyampaikan pertanyaan Petrus ini. Tidak dapat dipungkiri, manusia selalu hitung-hitungan dalam melakukan sesuatu karena siapakah yang mau dirugikan? Kita bersyukur bahwa sesungguhnya Tuhan telah menyediakan upah yang 'luarbiasa' bagi setiap anak-anakNya. Upah yang akan diperoleh bukanlah upah yang sifatnya saat ini tetapi akan datang, bukan materi tetapi rohani, sementara tetapi kekal. Kemuliaan, otoritas dari Tuhan akan menjadi milik setiap pengikut Tuhan sekalipun tidak duduk di atas 12 tahkta yang hanya diperuntukkan khusus bagi 12 rasul (Wahyu 20:4). Menurut Anda salahkah kita mengharapkan upah dari Tuhan? Sharingkanlah!

2. Berkat Kelimpahan 100 Kali Lipat (ay.29a). Ternyata, tidak hanya berkat rohani dan yang akan datang yang Tuhan berikan kepada setiap anak-anakNya, berkat jasmani/materipun Ia sediakan untuk masa kini (Lukas 18:30). Pernyataan ini sesungguhnya memberikan jaminan bahwa sesungguhnya Tuhan tidak membiarkan anak-anakNya hidup dalam kekuatiran. Bukankah hal-hal yang demikian yang senantiasa dikuatirkan oleh kita manusia? Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dalam dunia ini, dan Ia pasti akan mencukupkan segala kebutuhan kita. Upah yang kita terima bukan upah yang besarnya sesuai dengan UMR yang berlaku di negara kita tetapi sesuai dengan UMRnya Kerajaan Allah. Menurut Anda mengapakah manusia itu memiliki kecenderungan kuatir akan hidupnya, khususnya dalam hal-hal materi? Sharingkalah!

3. Hidup yang Kekal (ay.29b) Upah yang terakhir adalah 'hidup yang kekal'. Sesungguhnya upah ini adalah merupakan upah yang diberikan kepada kita karena respon kita (percaya) akan 'karya Yesus Kristus di atas kayu salib'. Apabila kita merenungkan sedalam-dalamnya, maka kita akan menemukan sesungguhnya ketiga upah yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus adalah merupakan upah yang sifatnya anugerah. Lho kok bisa? Sanggup dan mampukah kita mengikuti Tuhan tanpa cacat cela dengan kekuatan sendiri? Mampu dan sanggupkah kita 'percaya kepada karyaNya' tanpa anugerahNya yang memilih kita untuk menjadi anak-anakNya? Sharingkanlah!

“Layani dan ikutlah Tuhan dengan KASIH yang tulus dalam dedikasi yang tinggi tanpa mengharapkan imbalan, sebab Dia Tuhan yang Maha Kasih pasti menyediakan yang terbaik bagi kita sekalipun kita tidak mengharapkannya”



No comments:

Post a Comment