Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan tetapi justru menuntut
kesabaran. Ishak dan Ribka harus menunggu beberapa tahun sebelum Allah datang
dan menyatakan janji-Nya untuk memberi mereka anak-anak. Tidak berapa lama
Ribka pun mengandung anak kembar, dimana kedua anak seringkali bergumul sejak
masih dalam kandungan. Lebih buruk lagi, ternyata perlakuan orang tua yang
berbeda terhadap anak-anak menghasilkan perilaku yang berbeda pula dalam diri
mereka. Kesedihan dan kepedihan muncul sebagai akibat dari fungsi keluarga yang
kurang mulus.
Ribka tidak sabar menunggu penggenapan janji Allah, bahwa yang tua
(Esau) akan menjadi hamba bagi yang muda (Yakub). Karena itu Ribka merencanakan
hal yang buruk untuk mengambil hak kesulungan Esau untuk diberikan kepada
Yakub. Dan ini bertentangan dengan adat – istiadat pada masa itu, bahwa hak
khusus dan kekuasaan adalah milik dari seorang anak laki-laki sulung.
Mungkin jika kita diperhadapkan dengan persoalan yang sama,
kitapun tidak akan sabar untuk menantikan janji Allah. Meskipun kita tahu bahwa
Allah pasti akan melaksanakan janji-Nya. Di sinilah justru kita dituntut untuk
sabar. Adven berarti kita “menunggu”. Menunggu kedatangan Tuhan. Percayalah
bahwa Allah akan menggenapi janji berkat-Nya kepada kita dan keturunan kita.
Diberkatilah mereka yang menanti di dalam nama Tuhan.
No comments:
Post a Comment