Ketika masih kecil, kakak saya pernah berteriak
histeris karena seekor ulat daun yang hijau bergaris-garis kuning yang menempel
dibajunya, meliuk-liuk menjijikan, sembari bulu-bulunya mengeluarkan zat yang
membuat gatal. Malamnya, ia terbangun mengigau ketakutan membayangkan tubuhnya
dirambati banyak ulat. Namun, keesokan harinya ia sudah ceria berlari-lari
ditaman bunga mengejar kupu-kupu yang berwarna-warni indah. Seakan-akan ia lupa
bahwa kupu-kupu canti itu berasal dari ulat daun yang gatal dan sangat
menjijikan baginya. Hanya, ulat jelek itu harus berubah melalui metamorfosa
yang menjadikannya kupu-kupu cantik.
Kita
pun perlu menguji kembali hidup kita saat ini apakah hidup kita masih dikuasai
hawa nafsu daging; yaitu keserakahan, percabulan, kenajisan, marah, geram,
fitnah, kata-kata kotor? Atau, kita mau beri diri agar hidup kita
ditransformasikan menjadi kehidupan yang terus-menerus diperbaharui setiap
hari, hingga memberkati orang lain dan memulyakan Tuhan?
No comments:
Post a Comment