Tuesday, 8 October 2013

MEMBINA HUBUNGAN POSITIF DENGAN SESAMA



            Hubungan positif dengan sesama (Amsal 3 : 27-35) adalah salah satu berkat yang dinikmati oleh orang-orang beriman yang berjalan dalam hikmat Tuhan. Orang Kristen yang berhikmat akan bermurah hati kepada tenagga-tetangganya dan hidup berdamai dengan mereka (ayat 27-30). Mereka juga akan selalu menghindari perselisihan yang tidak perlu (Roma 12 : 18). Memang kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita juga akan mengasihi tetangga-tetangga kita, sama seperti kita berharap supaya mereka mengasihi kita.

            Sebaliknya, kalau tetangga-tetangga kita adalah orang-orang yang suka bertengkar serta mencemooh iman kita (Amsal 3 : 31-35), Tuhan akan menuntun kita supaya terang kita bercahaya dan kasihnya memancar, sehingga kita mampu mempengaruhi mereka, tetapi mereka tidak akan mampu menyesatkan kita. Kadang-kadang memang dibutuhkan kesabaran yang besar, banyak doa, serta hikmat untuk bisa berhubungan dengan orang-orang yang menolak keberadaan umat Kristen dilingkungan mereka. Tetapi, mungkin justru karena itulah Tuhan menempatkan kita disana.

            Kita tetap bisa memiliki rumah tangga yang saleh ditengah-tengah lingkungan yang fasik, karena Allah memberkati “kediaman orang benar” (ayat 33). Kita adalah garam dan terang dunia. Dan seorang Kristen yang sungguh-sungguh berbakti dapat membuat segalanya menjadi berbeda, serta menjadi saksi Tuhan yang penuh kuasa.

            “kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkatiNya” (Amsal 3 : 33)

            Apaah anda sedang berselisih dengan seseorang? Kalau ya, mintalah pada Tuhan keberanian untuk membina sebuah hubungan yang positif dengan orang itu. Kalau anda tidak memiliki masalah seperti itu, baca kembali bagian Alkitab yang tercantum pada awal renungan ini, dan berdoalah supaya anda menjadi garam dan terang dunia di lingkugan tempat tinggal anda, ditengah keluarga, maupun diantara teman-teman anda.

No comments:

Post a Comment