Hubungan
positif dengan sesama (Amsal 3 : 27-35) adalah salah satu berkat yang dinikmati
oleh orang-orang beriman yang berjalan dalam hikmat Tuhan. Orang Kristen yang
berhikmat akan bermurah hati kepada tenagga-tetangganya dan hidup berdamai
dengan mereka (ayat 27-30). Mereka juga akan selalu menghindari perselisihan
yang tidak perlu (Roma 12 : 18). Memang kalau kita sungguh-sungguh mengasihi
Tuhan, kita juga akan mengasihi tetangga-tetangga kita, sama seperti kita
berharap supaya mereka mengasihi kita.
Sebaliknya,
kalau tetangga-tetangga kita adalah orang-orang yang suka bertengkar serta
mencemooh iman kita (Amsal 3 : 31-35), Tuhan akan menuntun kita supaya terang
kita bercahaya dan kasihnya memancar, sehingga kita mampu mempengaruhi mereka,
tetapi mereka tidak akan mampu menyesatkan kita. Kadang-kadang memang
dibutuhkan kesabaran yang besar, banyak doa, serta hikmat untuk bisa
berhubungan dengan orang-orang yang menolak keberadaan umat Kristen dilingkungan
mereka. Tetapi, mungkin justru karena itulah Tuhan menempatkan kita disana.
Kita
tetap bisa memiliki rumah tangga yang saleh ditengah-tengah lingkungan yang
fasik, karena Allah memberkati “kediaman orang benar” (ayat 33). Kita adalah
garam dan terang dunia. Dan seorang Kristen yang sungguh-sungguh berbakti dapat
membuat segalanya menjadi berbeda, serta menjadi saksi Tuhan yang penuh kuasa.
“kutuk
TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar
diberkatiNya” (Amsal 3 : 33)
Apaah
anda sedang berselisih dengan seseorang? Kalau ya, mintalah pada Tuhan
keberanian untuk membina sebuah hubungan yang positif dengan orang itu. Kalau
anda tidak memiliki masalah seperti itu, baca kembali bagian Alkitab yang
tercantum pada awal renungan ini, dan berdoalah supaya anda menjadi garam dan
terang dunia di lingkugan tempat tinggal anda, ditengah keluarga, maupun
diantara teman-teman anda.
No comments:
Post a Comment