Monday, 21 October 2013

Mengapa Engkau Menangis?

Seorang ibu yang baru melahirkan anaknya, akan sangat bahagia bila mendengar tangisan bayinya sebab tangisan bayi yang baru dilahirkan seringkali menunjuk pada kesehatan dan kenormalan seorang bayi. Apakah demikian? Bagaimana pula dengan suara tangisan seseorang yang kita dengar di rumah duka? Tentunya tangisan yang kita dengar tersebut bukanlah tangisan sukacita atau kebahagiaan melainkan tangisan dukacita karena kehilangan orang yang dikasihi. Kematian Yesus, meninggalkan duka yang dalam pada setiap muridNya, tidak terkecuali dengan seorang wanita yang bernama Maria Magdalena. Kesedihan yang mendalam akibat kematian Yesus, mendorong Maria Magdalena untuk datang ke kubur Yesus pada pagi-pagi benar di hari pertama minggu itu. Apakah yang terjadi? Jenazah Yesus telah tiada, yang tinggal hanya kain kapan saja, dan hal ini semakin meninggalkan rasa sedih bagi Maria sehingga ia pun menangis di kubur itu. Layak dan wajarkah Maria menangis pada situasi yang demikian?

"Kehilangan orang yang dikasihi akan terasa lebih berat dibandingkan dengan kehilangan orang yang terdekat"

Seharusnya, Maria Magdalena tidak perlu menangis pada saat ia mengetahui bahwa jenazah Yesus telah tiada ditempatnya. Mengapa seharusnya Maria Magdalena tidak perlu menangis tatkala jenazah Yesus telah tiada? Ada beberapa alasan yaitu:

1. Tangis Maria adalah Tangis Ketidakpercayaan! (Yoh 20:9, 13, 15)! Tidak hanya telah dinubuatkan, Yesus sendiripun telah mengatakannya bahwa Ia akan mati dan kemudian akan bangkit. Bila Yesus telah mengatakanNya, tentunya Maria Magdalena tidak perlu menangis pada saat ia melihat jenazah Yesus telah tiada bukan? Seharusnya Ia bersukacita! Perkataan Malaikat dan Yesus, "mengapa engkau menangis?" Sesungguhnya memiliki arti yang sama dengan "mengapa engkau tidak percaya (bahwa Yesus bangkit) bahwa Ia telah mengatakan sebelumnya Ia akan bangkit?" Ketidaktahuan, ketidakmengertian dan ketidakpekaan 'rohani' akan peristiwa yang terjadi seringkali membawa seseorang hidup dalam ketakutan, kesedihan dan kekuatiran yang berlarut-larut, sehingga jenazah pun menjadi sesuatu yang berharga, yang seharusnya ditinggalkan/direlakan pergi. Bukankah begitu banyak hal-hal yang seharusnya kita tinggalkan karena pengenalan kita akan Tuhan yang hidup? Hal-hal apakah yang masih menutup mata kita sehingga kita sulit  untuk melihat hal-hal rohani yang membawa kita pada kehidupan dan kemuliaan yang telah ditetapkan Tuhan dalam kehidupan kita?   

2. Tangis Maria Membutakan Mata Rohaninya! (Yoh 20:14-15) Tangisan Maria adalah manifestasi dari dukacita yang mendalam karena kehilangan orang yang dikasihinya yaitu Yesus. Apakah salah bila kita menangis? Tentu tidak, sebab menangis adalah hal yang manusiawi, tetapi ketika perasaan sedih/duka itu menguasai hidup seseorang perasaan itulah yang mendominasi hati dan pikirannya. Hal ini pulalah yang menutup mata Maria Magdalena mengenali Yesus! Tatkala mata rohani tertutup oleh perasaan dan pikiran yang kalut maka akan sulitlah orang-orang percaya mengenali, mengetahui perkara-perkara rohani yang sedang dan akan terjadi dalam hidupnya dan di sekitarnya. Namun ketika Maria Magdalena sadar bahwa Yesuslah yang berbicara dengannya dan Yesus telah bangkit dari kematian, Maria Magdalena akhirnya menjadi seorang yang berani, bersemangat dan antusias, serta menjadi alat/saksi Tuhan yang luarbiasa! Dialah orang pertama yang berjumpa dengan Yesus setelah kebangkitanNya! Pernahkah Anda berjumpa secara pribadi dengan Yesus yang hidup? Hal-hal apakah yang Anda alami pada saat itu? Apabila belum, rindulah akan Dia dan berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, Tuhan yang Hidup itu, maka Ia akan menghampirimu!

"Perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus, Tuhan yang hidup selalu mengubah hidup seseorang"

No comments:

Post a Comment