Monday, 21 October 2013

Awas Bujukan Iblis

Hubungan negara-negara di Timur Tengah antara Israel dengan Palestina dan Suriah terus memanas. Tidak hanya di Timur Tengah, hubungan beberapa negara di dunia hari-hari ini juga tidaklah harmonis, seperti hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan, Amerika Serikat dengan Iran, dan beberapa negara lainnya di dunia. Hmmmmm, Apakah yang terjadi bila negara-negara tersebut tidak bisa menahan diri dan akhirnya menimbulkan peperangan? Negara manakah yang akan memenangi peperangan? Bila dalam kondisi yang demikian, wajarkah sebuah negara menghitung-hitung kekuatan tentara dan armada perangnya? Menurut Anda, negara manakah yang memiliki jumlah tentara terbanyak di dunia saat ini? Apakah Amerika Serikat, Australia, Rusia, Korea Utara, Cina, India, Indonesia? Apakah Anda bangga sebagai warna negara bila mengetahui bahwa negara Anda memiliki jumlah tentara yang banyak dan tentunya juga memiliki senjata tercanggih di dunia sehingga negara Anda menjadi sebuah negara yang ditakuti oleh negara-negara lain?   Sharingkanlah!
 
“Kebanggaan akan kekuatan yang dimiliki seringkali membawa seseorang hidup dalam kesombongan dan akhirnya melupakan Tuhan”

Apakah yang dilakukan oleh Daud sehingga Tuhan murka atasnya dan atas bangsa Israel sehingga dalam tiga hari ada 70 ribu orang yang tewas dari antara bangsa Israel?
Ada 3 alasan yang menyebabkan Daud dimurkai oleh Tuhan,  dalam 2 Samuel 24:1-25 dan 1 Tawarikh 21:1-17, yaitu?

1. Daud Terjerat dalam Bujukan Iblis (I Taw.21:1-2) Keinginan Daud untuk menghitung jumlah tentaranya ‘orang yang dapat berperang’(bnd. 2 Sam 24:9) sesungguhnya berasal dari Iblis. Ketika keinginan ini muncul dalam hatinya, Daud tidak menimbang-nimbang terlebih dahulu ataupun bertanya kepada Tuhan apakah ia diperkenankan untuk menghitung jumlah bangsa itu atau tidak. Tidak dapat dipungkiri, seringkali juga dalam pikiran dan hati kita muncul keinginan-keinginan yang mungkin berasal dari si Jahat agar kita terjebak di dalamnya dan ketika kita melakukannya (sekalipun itu kelihatan baik/wajar) tetapi sesungguhnya hal itu tidak berkenan kepada Tuhan. Pernahkah Anda melakukan sesuatu dalam hidup Anda yang menurut Anda sesuatu itu wajar (sah-sah saja) tetapi akhirnya Anda menyadari bahwa sesungguhnya hal tersebut tidak pantas dilakukan/salah di hadapan Tuhan? Sharingkanlah!

2. Daud Tidak Peka Ketika Diperingatkan! (2 Sam. 24:3-4). Renungkanlah ayat ini! Sesungguhnya nats ini menunjukkan kepada kita bahwa Yoab anak buah Daud menyadari betul bahwa titah Daud untuk menghitung  jumlah bangsa Israel itu adalah sebuah tindakan yang salah. Namun peringatan yang disampaikan oleh Yoab ternyata tidak digubris oleh Daud. Menurut Anda, mengapakah Daud tidak mempedulikan peringatan Yoab? Apakah karena Yoab itu anak buahnya? Atau karena Daud yang sedang mengalami kekeringan rohani sehingga ketika Tuhan murka ia tidak menyadari bahwa Tuhan sedang murka atas bangsanya sehingga Tuhan mengijinkan Iblis membujuknya? Pemimpin sekaliber dan serohani Daud pun pernah tumpul dan tidak tanggap akan dosa yang sedang ia lakukan sekalipun telah diperingatkan oleh anak buahnya. Hal apakah yang dapat Anda pelajari dari ketidakpekaan Daud ini ketika ditegur oleh anak buahnya ia abaikan dan akhirnya membawa malapetaka?

3. Daud Menjauh Dari Tuhan (2 Sam. 24:8-10) Apakah Daud memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan selama 9 bulan 20 hari selama perhitungan bangsa Israel dilaksanakan? Tentunya bila Daud hidup dalam keintiman dengan Tuhan, bukankah Daud akan menyadari kesalahannya tersebut sebelum laporan perhitungan itu datang? Perhatikan, Daud tidak menyadari kesalahannya 9 bulan 20 hari! Kelalaian dalam membangun hubungan yang intim dengan Tuhan merupakan celah bagi Iblis untuk membujuk setiap anak-anak Tuhan. Berjaga-jagalah dalam doa dan firman agar Anda tidak jatuh dalam pencobaan. Namun hal yang perlu kita contoh dari Daud adalah sikap pertobatannya tatkala ia menyadari bahwa ia salah dihadapan Tuhan. Ia tidak lari dari Tuhan, justru ia mengaku dosa dan bertobat sehingga Tuhan mengampuninya dan memulihkannya. Masihkah Anda berada di dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan dalam Doa dan Firman? Sharingkanlah!

“Jabatan Anda sebagai seorang Pemimpin bukanlah alasan untuk menggabaikan peringatan dari anak buah Anda, sebab Tuhan bisa berbicara melalui mereka untuk memperingatkan Anda”
 

No comments:

Post a Comment