Thursday, 10 October 2013

Bisakah Semut Mengalahkan Gajah?


 
                Karena kebencian Saul, Daud harus melarikan diri dari suatu tempat ketempat lain. Suatu kali, Daud bersembunyi dipadang gurun Zif dan Saul datang hendak menyergapnya. Daud berada dalam keadaan terjepit. Tidak ada jalan keluar untuk meluputkan diri, seperti permainan catur dimana posisi Raja telah ditaklukan lawan, yang ada hanya menantikan kekalahan. Tiba-tiba, seseorang datang berseru kepada Saul untuk mengundurkan diri karena kerajaannya diserang oleh orang Filistin. Dengan terpaksa Saul menghentikan pengerjaran itu untuk mempertahankan kerajaannya. Daud luput dari kekalahan hanya karena campur tangan Tuhan yang supernatural. Demikianlah tempat itu disebut Gunung Batu Keluputan. Artinya, Tuhan datang menyatakan pertolonganNya dengan ajaib ditengah situasi yang tanpa harapan. Terluput karena dibawah keperkasaan Tuhan. apa yang akan kita lakukan jika kita diperhadapkan pada situasi yang dihadapi Daud? Menyerahkan diri kepada kekalahan atau tetap berdiri teguh memercayai pertolonganNya yang tak pernah terlambat? Pengalaman Daud dimasa lalu ketika menghadapi singa dan beruang , Maupun Goliat, telah membentuk benteng Rohani didalam dirinya untuk tidak mudah menyerah kepada keadaan, sehingga kepungan pasukan Saul tidak menggoyahkan Imannya. Jika Tuhan telah menolong dan membuktikan keperkasaanNya dimasa lalu, Ia pun akan muncul disaat-saat berikutnya.

                Benteng Rohani yang tidak mudah menyerah adalah hal yang harus kita bangun didalam diri kita, karna disitulah pintu bagi mujizatNya dinyatakan. Kita memang tidak pernah tahu kapan dan bagaimana Tuhan akan menolong. Bagian kita hanyalah tidak menyerah kepada keadaan apapun. Memang bukan hal mudah untuk memiliki iman sebesar biji sesawi ditengah kegentaran dan kekhawatiran yang serasa menjalar disetiap pembuluh nadi kita. Tidak mudah untuk berdiri teguh sementara keadaan yang ada membuat lutut kita lemas. Namun, disitulah terletak pembelajaran iman yang memiliki nilai tertinggi. Kita tidak akan mengalami “Gunung Batu Keluputan” jika memiliki mental yang rapuh dan membiarkan diri berjalan dari suatu kekalahan ke kalahan yang lain. Mental yang menyerah kepada keadaan muncul karena membayangkan diri bagaikan semut yang berdiri dihadapan gajah yang harus dikalahkan. “bagaimana mungkin?” pikiran membatasi iman, tapi iman mampu mengalahkan pikiran. Jika hal ini menjadi konsep kekeristenan kita, maka kita siap untuk menjadikan segala ketidakmungkinan menjadi mungkin. Ketika Daud menyerang singa, beruang dan Goliat, maupun bertahan dengan tenang menghadapi Saul, ia membawa konsep ini bersamanya dan berkata, “supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel memiliki Allah…Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab ditangan Tuhanlah pertempuran….” Kemenangan hanya ada ditanganNya.

Ayat-ayat pendukung:
1.       Matius 28 : 20
2.       Kejadian 26 : 24
3.       Yosua 8 : 1
4.       Bilangan 14 : 9

No comments:

Post a Comment