Tuesday, 15 October 2013

Transformasi Kehidupan



Ketika masih kecil, kakak saya pernah berteriak histeris karena seekor ulat daun yang hijau bergaris-garis kuning yang menempel dibajunya, meliuk-liuk menjijikan, sembari bulu-bulunya mengeluarkan zat yang membuat gatal. Malamnya, ia terbangun mengigau ketakutan membayangkan tubuhnya dirambati banyak ulat. Namun, keesokan harinya ia sudah ceria berlari-lari ditaman bunga mengejar kupu-kupu yang berwarna-warni indah. Seakan-akan ia lupa bahwa kupu-kupu canti itu berasal dari ulat daun yang gatal dan sangat menjijikan baginya. Hanya, ulat jelek itu harus berubah melalui metamorfosa yang menjadikannya kupu-kupu cantik.

Paulus mengatakan jemaat di kolose bahwa kondisi kehidupan lama mereka sesungguhnya penuh dnegan dosa, yang mendatangkan murka Allah. Namun, kini hidup mereka telah ditransformasikan enjadi kehidupan baru. Maka, paulus menasehati agar mereka sungguh-sungguh menganggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui agar semakin serupa dengan gambar sang Khalik. Yakni mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelembutan, kesabaran, sifat saling mengasihi dan kasih.
 
Kita pun perlu menguji kembali hidup kita saat ini apakah hidup kita masih dikuasai hawa nafsu daging; yaitu keserakahan, percabulan, kenajisan, marah, geram, fitnah, kata-kata kotor? Atau, kita mau beri diri agar hidup kita ditransformasikan menjadi kehidupan yang terus-menerus diperbaharui setiap hari, hingga memberkati orang lain dan memulyakan Tuhan?


No comments:

Post a Comment