Monday, 8 June 2015

Setelah Sukses, Bankir Ini Malah Menyimpan Penyesalan Yang Dalam

Seorang Bankir yang telah sukses dari Australia menuliskan sebuah surat terbuka mengenai penyesalan terdalamnya setelah ia sukses. Simak kisahnya.

John Jerryson, seorang bankir sukses berusia 46 tahun, menulis sebuah surat terbuka di sebuah media lokal Australia. Ia menceritakan seluruh kisah hidupnya di dalam tulisan itu. Bukanlah akhir tentang kesuksesannya yang ia fokuskan, melainkan curhatannya mengenai penyesalannya akan hidup yang telah ia jalani. Bagaimana ia menyia-nyiakan begitu banyak waktu yang terbuang.

Berikut isi tulisan yang telah memberikan motivasi kepada banyak orang dilansir dari mirror.co.uk:

“Hai, namaku John. Aku sudah berpikir cukup lama, namun akhirnya aku menuliskan hal ini. Aku harus mengeluarkan semua yang tersimpan di hatiku. Aku seorang bankir yang berusia 46 tahun dan selama ini ternyata aku hidup tidak seperti yang aku inginkan. Semua mimpiku, keinginanku, sudah hilang. Aku selalu kerja enam hari selama seminggu dalam 26 tahun ini. Aku selalu memilih jalur yang aman untuk semua yang kulakukan. Tak kusangka hal itu lah yang ternyata justru telah mengubah pribadiku.

Aku mendapati istriku ternyata sudah berselingkuh sejak 10 tahun terakhir. Anakku juga tidak begitu peduli denganku. Aku juga baru sadar bahwa aku tidak hadir di pemakaman ayahku tanpa ada alasan apapun. Hobiku menulis novel tapi aku tidak pernah menyelesaikannya. Aku juga tidak jadi menggeluti hobi travellingku yang selalu kucita-citakan.  Padahal hal-hal itulah yang menjadi keinginan dan cita-citaku sejak masih remaja dulu. Kalau lah gambaran remajaku datang saat ini, aku pasti sudah memukul wajahku sendiri. Aku akan menyesali kenapa semua mimpiku begitu cepat hancur.

Masih seperti kemarin rasanya ketika aku masih berumur 20 tahun. Masih seperti kemarin rasanya ketika aku begitu bernafsu mengubah dunia. Orang-orang di sekitar begitu menyayangiku. Dan aku juga menyayangi mereka. Aku begitu inovatif, kreatif, spontan, tak takut resiko dan sangat baik kepada orang lain. Aku hanya punya dua mimpi, yaitu menulis sebuah buku dan yang berikutnya adalah mengelilingi dunia dan menolong mereka yang membutuhkan.

Lalu akhirnya aku menikah dengan perempuan yang kupacari selama empat tahun. Cinta yang begitu nyata. Ia menyukai semua hal yang ada padaku. Spontanitas, energi. dan kemampuanku untuk membuat orang lain tertawa dan merasa begitu dicintai.

Aku tahu bahwa bukuku kelak akan mengubah dunia. Aku akan memperlihatkan cara pandang yang berbeda, membuat pembacaku berpikir dengan cara yang berbeda sehingga. Aku pun bersemangat menulis buku itu sejak umur 20 tahun. Ketika itu aku sudah sampai di halaman 70. Dan kini, ketika umurku sudah 46 tahun, bukunya tetap masih di halaman 70….

Dulu aku pernah backpacker ke New Zealand dan Philipina. Aku berencana mengelilingi Asia, Eropa dan kemudian Amerika. Ternyata sampai saat ini pun, aku tidak pernah lagi pergi ke tempat lain selain di dua negara itu.

Dimana sebenarnya kesalahanku? Penyesalanku terjadi ketika saat aku berpikir bahwa aku harus menggeluti pekerjaan yang mapan. Yang sesuai dengan perkuliahanku. Aku memilih bekerja kantoran, dari jam 9 pagi hingga jam 7 malam. Setiap hari seperti itu. Apa yang sebenarnya kupikirkan? Apakah itu yang dinamakan hidup? Ketika aku harus bekerja dan hanya mengisi waktu dengan makan malam, bekerja untuk persiapan esok hari di kantor dan tidur jam 10 malam? Lalu bangun esoknya di jam 6 pagi? Itu yang namanya hidup? Oh Tuhan, terkadang aku sampai lupa kapan terakhir kali aku bercinta dengan istriku.

Istriku, ya istriku akhirnya mengakui kalau ia telah berselingkuh selama 10 tahun terakhir. 10 tahun! Tampaknya begitu lama ya? Tapi aku tak lagi tahu bagaimana rasanya. Bahkan aku tidak merasa sakit hati. Katanya ia selingkuh karena aku telah berubah. Aku tak seperti diriku yang dulu. Lalu apa sebenarnya yang kulakukan 10 tahun terakhir ini? Selain bekerja dan bekerja, aku tak tahu lagi apa yang pernah kulakukan. Yang pasti aku sadar, aku bukanlah suami yang baik seperti orang kebanyakan. Tidak menjadi diriku sendiri.

Siapa sebenarnya aku? Apa yang terjadi denganku? Mengetahui istriku sudah selingkuh pun aku diam saja. Aku bahkan tidak menuntut perceraian. Tidak marah. Tidak berteriak kepadanya. Dan bahkan tidak menangis. Aku tidak merasakan apa-apa. Tapi ketika aku menuliskan surat ini justru aku menangis. Tapi bukan karena kelakukan istriku. Melainkan karena aku merasa benar-benar hampa.

Ayahku meninggal 10 tahun yang lalu. Aku ingat betul hari itu. Ibuku menelponku dan memberi kabar bahwa ayah sakit keras. Tapi aku sangat sibuk saat itu karena harus mempersiapkan masa promosi jabatanku. Padahal sudah 15 tahun aku tidak melihat ayahku. Tapi aku tak pernah datang menjenguknya dan berharap ia akan baik-baik saja. Ia meninggal. Disaat yang bersamaan jabatanku dinaikkan di kantor.

Ketika ia meninggal, aku malah berkata pada diriku sendiri bahwa tak masalah kalaupun aku tak datang. Apa yang sebenarnya kupikirkan? Semua kurasionalisasi. Semuanya kubuat menjadi mungkin. Pola pikir yang sebenarnya sangat salah karena hanya untuk mendapatkan kemapanan secara finansial.

Sekarang aku sadar, semua ini tidak benar. Aku menyesali banyak hal yang tidak jadi kulakukan padahal aku masih memiliki kemampuan. Aku menyesal karena pekerjaanku sudah mengambil alih seluruh hidupku. Aku suami yang buruk..Aku hanyalah mesin pencari uang.

Sekarang aku menyesal karena tidak menyelesaikan novelku. Tidak mengelilingi dunia seperti yang kuimpikan. Tidak pernah menjadi ayah yang selalu siap untuk anaknya. Aku bagaikan dompet tebal yang tidak memiliki rasa.

Kalau kalian membaca ini dan sedang memikirkan masa depan kalian, kuharap jangan menunda apapun. Jangan tunda mimpi-mimpi kalian.

Percayalah pada kemampuanmu. Lakukanlah sesuatu selagi kau masih muda. Jangan cepat merasa nyaman. Jangan lupakan teman-teman dan keluarga terbaikmu. Jangan sia-siakan hidupmu seperti yang kulakukan. Kumohon jangan!

Maaf karena aku bercerita terlalu panjang. Sekarang aku merasa sangat hampa, tua dan begitu lelah…”

Tulisan John tersebut telah mendapatkan respon dari banyak orang karena keberaniannya membuka terang-terangan kehidupan pribadinya, serta memberikan pelajaran kepada semua orang, untuk lebih menghargai waktu dan kebersamaan yang dimiliki selagi bisa. Agar tidak akan ada penyesalan yang tertinggal di akhir.

Kisah Harimau dan Hutan

Sudah sekian lama, harimau dan hutan bersahabat. Mereka saling tolong-menolong satu sama lain. Harimau menjaga hutan. Demikian juga hutan  menyediakan hampir semua kebutuhan harimau. Dengan adanya harimau, hutan bebas dari jarahan manusia. Kayu-kayu dari pepohonannya terlindungi oleh harimau yang setiap hari berjaga keliling hutan. Begitu pula hutan, menyediakan makanan yang dibutuhkan oleh harimau sehari-hari. Kehidupan harimau dan hutan berjalan sangat harmonis.

Namun, keharmonisan itu rupanya membuat kijang iri. Sebab, kijang sering kali menjadi hewan yang paling banyak jadi korban karena bangsanya menjadi makanan empuk harimau yang lapar. Karena itu, kijang pun menyusun strategi agar keharmonisan harimau dan hutan jadi terpecah belah.

Maka, suatu kali, kijang pun berbisik pada pohon terbesar yang jadi wakil hutan. Kijang berkata, bahwa harimau sebenarnya adalah hewan yang mau untungnya sendiri. Hutan hanya diperdaya harimau. Sebab, tanpa harimau pun, sebenarnya hutan baik-baik saja.

Kijang juga melakukan hal yang sama pada harimau. Namun, agar tak mencolok, kijang menyuruh monyet untuk membisikkan hasutan pada harimau soal hutan. Maka, monyet pun membisiki harimau, bahwa selama ini harimau hanya dimanfaatkan hutan untuk menjaganya.

Mendengar hasutan itu, harimau dan hutan tiap hari kemudian jadi menjaga jarak satu sama lain. Keakraban yang terjalin harmonis selama ini jadi renggang. Hingga akhirnya, suatu hari harimau dan hutan bertengkar. Pohon pemimpin hutan merasa harimau hanya mau untungnya saja tinggal di hutan tanpa mau membantunya. Sebaliknya, harimau juga merasa, hutan hanya mengambil jasanya menjaga hutan tanpa mau memberikan hasil yang lebih padanya.

Pertengkaran keduanya pun menghebat. Maka, akhirnya harimau berjanji, ia akan keluar dari hutan untuk mencari hutan lain yang mau menampungnya. “Baik, aku akan pergi! Jangan pernah minta bantuanku lagi, hutan yang sombong!”

“Kamu yang sombong, mentang-mentang kuat dan ganas, jadi sok jagoan! Pergi sana, aku tak butuh kamu lagi!” sahut hutan.

Mendengar itu, kijang dan monyet diam-diam bersorak. Mereka sudah pasti akan segera terbebas dari ancaman harimau. Namun rupanya, itu tak berlangsung lama. Selama ini, manusia jarang masuk ke hutan itu karena takut ancaman harimau yang buas. Tetapi, karena harimau pergi dari hutan, manusia pun bebas menjebak harimau hingga berhasil ditangkap. Manusia pun tak takut lagi dengan harimau yang berhasil dikurung. Sejak saat itu pula, manusia mulai menjarah hutan. Kayu ditebangi. Pohon digunduli. Hewan-hewan liar—termasuk kijang dan monyet—ditangkap, ada yang dijual, ada yang dijadikan makanan. Akibat kejadian itu, hutan pun jadi berubah total. Tak ada lagi kicau burung indah, tak ada lagi hewan yang berkeliaran bebas, pohon pun banyak yang tumbang diambili kayunya. Semua menyesal. Akibat sebuah hasutan, hutan, harimau, dan semua isi hutan jadi mendapat imbas yang tak diinginkan.

Kadang kala kita lupa, pada orang-orang yang langsung dan tidak langsung berjasa pada kita. Padahal sebagai makhluk sosial, kita sejatinya bergantung satu sama lain. Memang, secara kedudukan, ada yang mengatur, ada yang memimpin, ada yang jadi bawahan. Tapi, semua punya peranan masing-masing. Dan, jangan lupa, semua ibarat puzzle, harus saling melengkapi. Tanpa ada satu komponen, kadang kita akan jadi kerepotan untuk meraih harmonisasi hidup.

Karena itu, jangan pernah iri dengan kedudukan orang lain yang lebih tinggi. Jangan pula memandang kedudukan rendah mereka yang ada di bawah. Sebab, harmonisasi antar-semua tersebut saling melengkapi. Ibarat hutan dan harimau, satu sama lain sebenarnya saling melindungi. Pun demikian kijang dan monyet, serta makhluk hidup lain di dalam hutan. Begitu salah satu komponen hilang, begitu mudahnya gangguan dari luar datang.

Inilah yang perlu kita terus ingat dalam setiap peran yang kita jalani di kehidupan. Apa pun peran yang kita miliki saat ini, jangan pernah posisikan diri sebagai “korban”. Tapi, jadikan diri sebagai salah satu komponen penyeimbang. Dengan begitu, kita bisa selalu bijak dalam menentukan pilihan. Dan, jangan lupakan pula soal kepedulian. Saat satu hal yang menjaga harmonisasi menghilang, bisa jadi suatu saat dampaknya akan segera sampai pada kita juga.

Mari, buka mata dan hati. Selalu jaga harmonisasi kehidupan. Apa pun peran yang kita lakoni saat ini, jalani dengan sepenuh hati. Bebaskan diri dari rasa iri dengki. Dengan begitu, kita akan jadi insan penuh arti yang bisa mengisi setiap keping harmonisasi hidup yang berkelimpahan. Sehingga, kebahagiaan sejati pun akan kita dapatkan.

Sunday, 23 February 2014

Bunuh Diri Masal Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah

1. The People’s Temple
Didirikan pada akhir tahun 1970-an, di bawah kepemimpinan Jim Jones, aliran pemujaan ini hidup menyendiri terpisah dari dunia di sebuah hutan di Amerika Selatan. Menyusul adanya sejumlah keluhan, pada tahun 1978, anggota kongres Amerika, Leo Ryan, mengunjungi wilayah Jonestown dalam misi pencari fakta. Ketika Ryan akan meninggalkan Jonestown, delapan belas anggota aliran pemujaan yang ingin meninggalkan aliran pemujaan itu mencoba ikut menyertainya, yang sekaligus menjadi saat ketika kekerasan meletus.

Anggota aliran pemujaan melepaskan tembakan kepada mereka yang mencoba meninggalkan aliran pemujaan itu. Anggota kongres Ryan, tiga orang wartawan, dan seorang anggota aliran pemujaan yang mencoba lari, terbunuh. Sebelas orang terluka. Beberapa jam setelah kejadian, pemimpin aliran pemujaan memerintahkan anggota-anggotanya untuk melakukan bunuh diri massal dengan meminum potasium sianida.

Anak-anak meninggal lebih dulu, bayi dibunuh dengan racun yang dimasukkan ke mulut dengan sedotan. Setelah itu, lebih dari sembilan ratus orang, termasuk anak-anak, meracuni diri mereka sendiri.

2. David Koresh

pada tahun 1990-an, kelompok yang menarik perhatian karena kematian massal adalah aliran pemujaan David Koresh.

Ketika satuan-satuan keamanan bermaksud melakukan pemeriksaan terhadap sebuah tanah pertanian di Texas pada 28 Februari 1993, anggota aliran pemujaan melepaskan tembakan kepada mereka. Pengepungan yang berlangsung selama 51 hari pun dilakukan. Ketika seorang anggota pasukan keamanan mencoba masuk ke dalam pertanian itu pada hari ke-51, asap tiba-tiba mulai mengepul.

Pasukan keamanan kemudian mengumumkan bahwa David Koresh telah membakar pertanian, dan berbagai jebakan yang dipasang di berbagai tempat pertanian itu telah mengubah tempat itu menjadi sebuah neraka, di mana sekitar sembilan puluh orang terbakar sampai mati.

3. The Heaven’s Gate

Aliran pemujaan yang menyimpang kembali menjadi berita utama pada tahun 1997, ketika empat puluh orang yang mengenakan kaos hitam dan sepatu olah raga melakukan bunuh diri massal di utara San Diego. Berusia antara 26 dan 72 tahun, mereka telah membunuh dirinya sendiri atas kepercayaan bahwa komet Hale-Bopp, yang saat itu sedang melintasi bumi, akan membawa mereka ke tingkat evolusi yang lebih tinggi. Di bawah ini adalah bagaimana pemikiran mereka dituangkan dalam situs internet mereka,

“Kabar gembira, karena Anggota Tua dalam Tingkat Evolusi di atas manusia telah menjelaskan kepada kami bahwa mendekatnya Halle-Bopp merupakan ‘tanda’ yang telah kami tunggu-tunggu…. Masa 22 tahun di ruangan di bumi akhirnya mendekati akhir ‘kelulusan’ dari Tingkat Evolusi Manusia.

Kami dengan bahagia bersiap untuk meninggalkan ‘dunia ini’ dan pergi bersama awak Ti (Ti merujuk pada Bonnie Lu Trusdale salah seorang pendiri yang meninggal karena kanker pada tahun 1985).

http://www.i-dus.com/2010/11/3-bunuh-diri-masal-terburuk-dalam.html

50 Situs jahil dan menyeramkan

This summary is not available. Please click here to view the post.

10 Hujan Teraneh di dunia

1.Hujan Laba Laba Di Argentina

Pada tanggal 6 April 2007, laba-laba dalam jumlah yang sangat banyak berjatuhan dari langit propinsi Salta, Argentina. Pada waktu itu, Christian Oneto Gaona dan teman-temannya memutuskan untuk bepergian ke Propinsi Salta selama liburan. Mereka mulai mendaki Gunung San Bernardo dan dua jam kemudian, mereka menemukan tanah di sekitar mereka diselimuti oleh laba-laba dengan berbagai warna, dengan panjang sekitar 4 inci. Semakin naik ke puncak gunung semakin banyak laba-laba yang mereka temukan. Mereka mencari sumber laba-laba tersebut dan alangkah terkejutnya mereka melihat begitu banyak laba-laba yang berjatuhan dari langit.


2.Sapi Yang Jatuh Dari Langit Di Laut Jepang
Pada tahun 1997 sebuah kapal nelayan Jepang diselamatkan di Laut Jepang. Mereka mengklaim bahwa seekor sapi jatuh dari langit dan menimpa perahu mereka sehingga menyebabkannya tenggelam. Para anggota kru itu langsung dipenjarakan karena dikira mengada-ada. Sekitar 2 pekan kemudian, Angkatan Udara Rusia menginformasikan Pemerintah Jepang bahwa kru dari salah satu kapal kargonya telah mencuri seekor sapi dan menempatkannya bukan di tempat khususnya di pesawat. Karena itu si Sapi mengamuk saat kapal sedang terbang sehingga membuat pesawat oleng tak terkendali. Untuk menyelamatkan peswat dan diri mereka, pada ketinggi sekitar 30.000 kaki, kru tersebut terpaksa mendorong jatuh sapi tersebut saat melintasi laut Jepang. Wah… ternyata sapi dari pesawat. Tetapi ada daging beneran yang jatuh dari langit pada waktu yagn lain (lihat nomor 10).


3.Hujan darah di Kolombia

Pada tahun 2008, hujan berwarna merah yang dipastikan oleh bakteriolog setempat sebagai darah jatuh pada sebuah komunitas kecil di La Sierra, Choco. Sebagian sampel diambil dan analisis, dan hasilnya menunjukkan bahwa air itu darah. Orang yagn dituakan di dusun tersebut mengatakan bahwa ini merupakan tanda dari Tuhan bahwa manusia harus menghentikan perbuatan-perbuatan dosa yang mereka lakukan


4.Hujan Star Jelly di Skotlandia

Pada tahun 2009, hujan jelly terjadi di Skotlandia. Para ilmuwan yang tergabung dalam National Geographic melakukan tes pada benda tersebut, tetapi mereka tidak menemukan adanya DNA di dalamnya. Teori pun bermuncul tentang asal usul star jelly ini termasuk yang mengatakan bahwa itu merupakan ovarium katak yang dimuntahkan oleh elang karena tidak dapat dicerna. Tetapi jumlahnya sangat banyak


5.Hujan cacing yang jatuh dari langit di USA

Salah seorang pegawai kepolisian, Eleanor Beal baru saja melintasi jalan untuk pergi bekerja ketika sesuatu terjatuh dari langit. Bukan langit yang runtuh, tetapi yang jatuh itu cacing, kata dia. Dari mana asalnya masih menjadi misteri, tetapi ada yang meyakini bahwa semburan air yang berjarak kurang dari lima mil pada saat yagn sama di dekat Lacassine Bayou bisa menjadi penyebabnya


6. Salju berwarna-warni jatuh di Siberia

Di daerah Omsk, 1400 mil ke timur Moskow, salju berwarna orange, kuning, dan hijauh jatuh disana pada tahun 2007.


7. Hujan ikan di Australia

Kejadian ini belum berselang. Dari langit di Lajamanu Australia, ribuan ikan terjatuh dari langit selama badai hujan hebat di kawasan itu.Penduduk setempat cukup terkejut akan fenomena ini, bahkan ada yang menyebut itu ikan-ikan yang aneh, beberapa diantaranya masih hidup bahkan setelah jatuh ke tanah atau genangan air.

8. Hujan Kecebong di Ishikawa, Jepang

Pada bulan Juni 2009, menjelang musim hujan, daerah Ishikawa Jepang kejatuhan kecebong dari langit dalam jumlah yang sangat banyak. Yang membuat heran adalah di daerah ini tidak terjadi angin puting beliung ataukah angin kencang yang dapat mengangkat ikan dan benda di air lainnya ke darat. Cuaca juga bagus. Seorang pria 55-tahun di kota Nano tertimpa hujan kecebong yang menutupi luas area sampai radius 10 meter.




9. Hujan Burung Jalak di Inggris
Di kampung Somerset, Coxley, dekat Wells, ratusan burung jalak berjatuhan dari langit tepat di kebun Julie Knight pada Maret 2010




10. Hujan daging segar di USA
Pada tanggal 9 Maret 1876, serpihan-serpihan daging jatuh di dekat rumah Allen Coruch, yang tinggal di dekat Olympian Springs. Daging-daging ini sampai menutupi tanah seluas 100 x 50 yard. Langit dalam keadaan cerah pada waktu itu, dan Allen mengatakan daging-daging ini terjatuh seperti kepingan salju. Dua lelaki yang mencicipi daging itu mengatakan bahwa daging itu bukan daging domba ataupun daging rusa



http://www.i-dus.com/2010/11/10-hujan-aneh-di-dunia.html

Tuesday, 18 February 2014

SEORANG PERAMPOK DAN ANAK BUTA

Moore adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan, dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20 tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari kepelukan lelaki lain, karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3 tahun.
 
 
Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan ejekan dan penghinaan. Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian.
 
Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.”
 
Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui.
 
Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini, setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yanag dapat dirasakan didalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus.
 
“Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.” 
 
“Paman, apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.“ 
 
Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, “Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.“ Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.
 
Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay, “Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak hal, dan membuka pintu hati saya.”
 
Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang dokter.
 
Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan musik indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya buta.
 
Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya, Kay kecil yang tinggal didalam dunia yang gelap, sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar hati Moore.
 
Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang, ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu. 
 
Sumber : erabaru.net

HANYA SEBUAH KOIN PENYOK

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.
Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.
Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya
terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya.
“Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.
“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.
Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata
pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.
Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu.
Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.
 
Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.
Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?
Kisah berikut, diadaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns

http://kisah-motivasi.com/blog/2014/02/hanya-sebuah-koin-penyok#.UwQpL_s1AYI